Lampung – Tragedi Subuh di Lampung Suasana subuh yang biasanya tenang di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, mendadak berubah mencekam. Sebuah rumah warga ludes terbakar, dan nahasnya, seorang penghuni rumah dinyatakan meninggal dunia karena tak sempat menyelamatkan diri.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu dini hari (11/10) sekitar pukul 03.30 WIB, saat sebagian besar warga masih terlelap.
Api Cepat Membesar, Korban Tertinggal di Dalam
Menurut keterangan warga sekitar, api pertama kali terlihat dari bagian dapur rumah semi permanen tersebut. Diduga berasal dari korsleting listrik, api langsung membesar dan menjalar cepat ke seluruh bagian rumah, yang banyak menggunakan material kayu dan triplek.
“Kami dengar suara letupan kecil, lalu terlihat asap tebal. Begitu tahu ada kebakaran, kami langsung teriak-teriak bangunin warga lain,” ujar Rahmat, tetangga korban.

Baca Juga : Tim Pencari Fakta Komnas HAM Cs Langsung Selidiki Demo Ricuh Agustus
Saat warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Namun upaya evakuasi terlambat — kobaran api sudah terlalu besar
Damkar Datang, Tapi Terlambat Menyelamatkan Korban
Empat unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Lampung Tengah tiba sekitar 15 menit setelah laporan warga masuk. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian, namun sayangnya satu penghuni ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Korban diketahui bernama Aminah (65 tahun), seorang ibu rumah tangga yang tinggal seorang diri di rumah tersebut.
“Korban terjebak di kamar bagian belakang. Saat ditemukan, tubuhnya sudah hangus terbakar,” kata petugas BPBD yang turut mengevakuasi jenazah.
Penyebab Sementara Diduga Korsleting Listrik
Kapolsek Terbanggi Besar mengatakan, dari hasil olah TKP awal, penyebab kebakaran kuat dugaan berasal dari arus pendek listrik.
“Masih kami selidiki lebih lanjut, tapi indikasi awal mengarah ke korsleting. Kami juga akan memeriksa instalasi listrik di rumah sekitar untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Kapolsek.
Warga pun diminta lebih waspada, terutama menjelang musim penghujan yang sering disertai cuaca ekstrem dan gangguan listrik.
Tangis dan Duka di Tengah Sisa Arang
Keluarga korban dan warga sekitar tampak syok dan berduka. Rumah yang terbakar kini hanya menyisakan puing hitam dan bau asap yang masih menggantung di udara. Jenazah korban telah dibawa ke puskesmas untuk proses identifikasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Catatan Keselamatan: Bahaya Sunyi dari Instalasi Listrik
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bahwa kebakaran sering kali datang tanpa suara. Korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran rumah di Indonesia, terutama di wilayah perdesaan yang masih menggunakan kabel tua atau sambungan listrik tidak standar.
BPBD mengimbau warga:
✅ Periksa rutin instalasi listrik
✅ Jangan gunakan colokan bertumpuk berlebihan
✅ Matikan listrik saat tidak digunakan, terutama di malam hari
Penutup: Di Balik Api, Ada Kehilangan yang Tak Tergantikan
Kebakaran bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga kehilangan yang tak bisa diulang. Aminah, seorang ibu yang dikenal ramah dan sederhana, kini hanya tinggal kenangan bagi tetangga dan keluarganya.
Semoga kejadian ini jadi peringatan bahwa kewaspadaan kecil bisa menyelamatkan nyawa. Dan semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.