Lampung – Wihaji Pastikan Program Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Wihaji, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil dan menyusui di Provinsi Lampung.
Hal ini disampaikan Wihaji saat melakukan kunjungan kerja ke Lampung dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji coba program MBG.
Menurutnya, ibu hamil dan menyusui merupakan kelompok prioritas karena berperan penting dalam mencetak generasi masa depan yang sehat dan kuat.

Baca Juga : 3 Direksi PT LEB Jadi Tersangka Korupsi Dana PI Senilai Rp 271 Miliar
Kita tidak bisa bicara pembangunan manusia tanpa memastikan ibu-ibu kita sehat, cukup gizi, dan mendapat perhatian,” kata Wihaji di hadapan masyarakat dan aparat desa
Ia menyebutkan bahwa Program MBG bukan sekadar pembagian makanan, melainkan bagian dari intervensi gizi terintegrasi, terutama di daerah-daerah dengan tingkat stunting tinggi.
Lampung menjadi salah satu provinsi yang dipilih sebagai lokasi uji coba karena memiliki beragam tantangan sosial dan ekonomi terkait gizi keluarga.
Berdasarkan data BKKBN dan Kementerian Kesehatan, angka stunting di beberapa kabupaten Lampung masih berada di atas rata-rata nasional.
Oleh karena itu, MBG ditargetkan menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting sejak dini, termasuk sejak masa kehamilan.
Wihaji menegaskan bahwa program ini juga akan melibatkan tenaga kesehatan, kader posyandu, dan tokoh masyarakat untuk memastikan tepat sasaran.
Pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan menyusui akan disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian yang direkomendasikan oleh ahli.
Kita tidak hanya bicara kenyang, tapi bicara kandungan gizinya. Protein, zat besi, kalsium, semuanya dihitung dengan baik,” tegas Wihaji.
Ia menambahkan bahwa makanan yang diberikan juga akan disiapkan oleh pelaku UMKM lokal agar dampak ekonominya terasa di masyarakat.
Dengan begitu, Program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM.
Dalam pelaksanaannya, Wihaji menyebut akan ada sistem digitalisasi yang memastikan data penerima dan proses distribusi berjalan akurat dan transparan.